...Ingat, Indonesia tidak pernah menggunakan pesawat tempur, helikopter, tank dan altileri untuk menembaki, membunuh rakyatnya sendiri. Tidak di ACEH, di PAPUA tidak dimana-mana...
Berlin - Presiden SBY
dalam kunjungannya ke Berlin, Jerman, juga menjajaki kerja sama dalam
bidang alat utama sistem pertahanan (alutsista). SBY menegaskan
modernisasi alutsista bukan untuk menyerang bangsa lain, apalagi rakyat
Indonesia sendiri.
"Ingat, Indonesia tidak pernah
menggunakan pesawat tempur, helikopter, tank dan altileri untuk
menembaki, membunuh rakyatnya sendiri. Tidak di Aceh, di Papua tidak
dimana-mana," ujar Presiden SBY saat briefing dengan menteri-menteri
ekonomi di Hotel Adlon Kempinski, Berlin, Jerman.
SBY mengungkapkan hal itu untuk
mengingatkan para menteri saat pertemuan dengan Presiden Jerman Joachim
Gauck dan Kanselir Jerman Angela Merkel saat berkunjung ke Indonesia
beberapa waktu lalu. Saat itu SBY dan Merkel menandatangani Jakarta
Declaration di mana hal itu merupakan kerja sama antara Jerman dan
Indonesia.
"Waktu itu banyak isu di eropa
menyangkut kekhawatiran kalau kerja sama industri pertahanan termasuk
pembelian alutsista TNI, maka rawan bagi eropa karena Indonesia dulunya
dianggap negara pelanggaran HAM. Saudara masih ingat dalam join
confrence di Istana Negara bersama Merkel?" imbuhnya.
Dalam pertemuan itu SBY
menegaskan alutsista memang tidak untuk digunakan untuk berperang.
Sehingga para pemimpin Jerman tersebut yakin bahwa Indonesia bukanlah
negara pelanggar HAM.
"Mereka menganggap Indonesia
memiliki ekonomi kuat, tidak punya hutang sebesar negara lain saat ini.
Kita punya financial capabality untuk pengadaan alutsista," paparnya.
Sebelumnya saat di Istana
Negara, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan alutsista dari
eropa timur lebih murah dan memiliki frame yang kuat dan kokoh. Selain
itu dari segi teknologi, alutsista dari eropa timur tidak kalah dengan
alutsista dari negara lainnya.
"Sebetulnya imbang juga, kayak
Sukhoi. Itu sebetulnya Sukhoi yang kita punya compareable untuk F-15 di
mana negara tetangga kita kan juga punya F-15. Bahkan kemarin waktu
latihan bersama di Australia dengan Super Hornet, kita cukup bisa
mengimbangi mereka, cukup baik. Ya kita memberikan perkembangan
modernisasi TNI, sekarang ini kan cukup besar dan beberapa memang dari
Jerman," kata Purnomo, Jumat (1/3).
Kemenhan sendiri sejauh ini
tidak akan menambah alutsista dari Jerman. Sebab, sebelumnya sudah ada
kerja sama pengadaan tank Leopard dan tank Marder yang kini dimiliki TNI
Angkatan Darat.