Balikpapan,Kota Minyak yang Memikat Hati
1:39 AM
News berita
Hulubot.com-Udara lembab diselumuti awan mendung nan sejuk menyambut kedatangan Tim Gita 2014 di kota Balikpapan.Kota ini menjadi tuan rumah acara debat bernegara konvensi Partai Demokrat ke-5,sebelumnya di gelar Bali.sesuai dengan julukannya sebagai Kota Minyak,tema yang diangkat dalam ajang nominasi Calon Presiden ini membahas tentang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Pulau Kalimantan.
Berada di pesisir timur Kalimantan yang langsung berbatasan dengan Selat Makassar, Balikpapan menawarkan pemandangan laut di sepanjang jalan protokoler.
Pak Muslih, pria keturunan Jawa yang sudah berada di bandara menyapa kami dengan senyum manis. Sepanjang perjalanan dari Bandara Sepinggan menuju hotel, ia mengisahkan riwayat balikpapan.
Sebuah sumur minyak ditemukan oleh seseorang bernama Matilda pada tanggal 10 Februari 1897. Sejak saat itu Kota Balikpapan diminati oleh masyarakat luas, tak hanya dari luar negeri, berbagai suku di Indonesia khususnya Kalimantan sendiri, Sulawesi dan Jawa datang untuk mencari nafkah di Balikpapan.
Di masa pra-kemerdekaan, Balikpapan merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Jejaknya masih tersimpan hingga kini. Di sepanjang jalan Mars Ihmayudi, terlihat tempat penyewaan alat berat untuk aktivitas eksplorasi minyak dan tambang. Tak hanya itu, bekas penyimpanan minyak juga masih terjaga dengan baik.
Balikpapan, sebelum kemerdekaan Indonesia, merupakan kota yang dikenal sebagai terminal minyak mentah. Berbagai perusahaan mengangkut energi Minyak dan Batubara dari bumi kalimantan kemudian di ekspor ke negeri Belanda. Usaha menasionalisasi perusahaan Belanda pernah dilakukan presiden pertama Indonesia, Ir.Soekarno pascakemerdekaan.
"Di tahun 1960-an, Soekarno mengambil alih perusahaan belanda yang kini diubah menjadi perusahaan Pertamina," kata pria beruban ini.
Usaha menasionalisasi perusahaan asing untuk menguasai sumber daya alam Indonesia secara menyeluruh ternyata tidak sepenuhnya berhasil. Hingga kini, perusahaan minyak dunia seperti Shell, Chevron, Total, British Petroleum masih beroperasi dan mengangkut minyak dari Kalimantan. Batubara juga menjadi komoditas yang diincar asing.
Pak Muslih pun menunjuk sebuah gunungan kecil berwarna Hitam di tengah laut. "Itu gunungan batubara mas, tiap hari diangkut untuk di ekspor," ujarnya.
Dengan kekayaan mineralnya, Kota Balikpapan sekarang terlihat semakin berbenah. Hotel-hotel bertaraf Internasional, pusat pertokoan dan perbelanjaan seperti di kawasan Balikpapan Superblok seolah-olah menegaskan Balikpapan juga tak kalah saing dengan kota-kota lain di Indonesia.
Semboyan kota Balikpapan "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" (bahasa Banjar) yang artinya adalah apabila memulai suatu pekerjaan harus sampai selesai pelaksanaannya, mungkin mencerminkan bahwa Balikpapan bukan kota untuk mereka yang bekerja setengah-setengah. Buktinya terlihat dari aktivitas gotong-royong masyarakatnya yang menjaga kota berlogo beruang madu ini tetap bersih dan tertata rapi.
Namun kemiskinan dan eksploitasi SDA secara berlebihan juga menjadi masalah pelik bagi masyarakat kalimantan. Untuk itu, di ajang debat konvensi nanti, para kandidat akan memaparkan visi-misinya dalam membangun perekonomian masyarakat Kalimantan.
