Hulubot.com-Jangan pernah renadah diri jika terlahir dari keluarga yang terbatas secara Ekonomi.Jan Koum contohnya,bisa membuktikan dirinya bisa melalui masa-masa sulit dalam hidup hingga kini bisa menduduki puncak di Perusahaan di bidang IT sebagai CEO Aplikasi WhatsApp.
Kisah hidup Koum sungguh menginspirasi. Dia hanyalah seorang remaja imigran dari Kiev, Ukraina yang hijrah bersama ibunya ke Amerika Serikat pada usia 16 tahun. Ayahnya memilih untuk tetap tinggal di Ukraina dan bekerja di sektor kontruksi.
Hidup di Amerika tak berbeda saat tinggal di Ukraina, serba dalam keterbatasan ekonomi. Tak adanya uang membuat Koum dan ibunya terpaksa tinggal di apartemen kecil hasil bantuan pemerintah. Untuk makanpun mereka harus mengantre kupon dan bergantung dari jaminan sosial.
Jadi tukang sapu di sebuah toko adalah pilihan Koum untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sementara ibunya bekerja sebagai babysitter.
Seperti dikutip Kompas.com dari Forbes, Koum yang tidak pandai berbahasa Inggris pun harus menyesuaikan diri saat bersekolah di Amerika. Kerap dia jadi sasaran anak lain yang mengganggu. Namun Koum beruntung punya postur jangkung yang mencapai 188 cm sehingga bisa meladeni bocah-bocah iseng yang mengganggunya.
Ilmu komputer dan matematika adalah dua jurusan yang diambilnya saat kuliah meski akhirnya memutuskan drop out karena merasa bosan dan prestasinya buruk. Setelah itu dia melakoni sejumlah pekerjaan mulai dari pembungkus barang belanjaan di supermarket, bekerja di toko elektronik, ISP, hingga perusahaan audit.
Pertemuan Koum dengan Brian Acton yang bekerja di Yahoo! mengubah jalan hidup Koum selanjutnya. Sampai akhirnya dia pun memiliki kesempatan untuk bergabung di Yahoo!.
Acton banyak membantu Koum saat dalam kesulitan. Termasuk saat Ibunya meninggal pada tahun 2000, menyusul ayahnya yang sudah wafat tiga tahun sebelumnya.
Koum dan Acton punya ide yang sama untuk mendirikan yang tanpa disesaki iklan. Maka Koum pun memutuskan hengkang dari Yahoo! setelah 9 tahun bekerja di sana. Meski pada akhirnya mereka pisah jalan, namun pertemanan mereka tak putus.
Koum menyadari bahwa industri gadget akan mengeluarkan pengembangan aplikasi baru. Dari sanlah ide membuat "WhatsApp" muncul. Nama tersebut terdengar seperti "what's up" yang biasa digunakan untuk menanyakan kabar.
Dibantu oleh Alex Fishman, Koum berhasil mewujudkan mimpinya dengan mendirikan WhatsApp Inc di California pada tahun 2009.
Dan lihatlah sekarang. Pengguna WhatsApp aktif mencapai 450 juta per bulan. WhatsApp jadi layanan pesan instan terbesar di dunia. Setidaknya ada 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.
Hal itu pula yang membuat Facebook membeli WhatsApp dengan nilai 19 miliar dollar AS. Kekayaan Koum pun diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS.
Dan tahukan anda di mana perjanjian dengan Facebook itu ditandatangani Koum? Persis di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan.