Hulubot.com-Ustadz Guntur Bumi (UGB) melaui Pengacaranya Ramdan Alamsyah mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah memaksa dan meminta bayaran yang ditarifkan seperti apa yang dikatakan para pelapor.Menurutnya,itu semua fitnah dan tidak memiliki dasar hukum dan juga tidak ada bukti yang menguatkan cirita para pelapor itu.
"Kita tidak pernah meminta dan memaksa seperti apa yang mereka ucapkan. Tidak pernah ada tarif seperti itu. Kita semua ada bukti rekaman suara, mereka malah yang meminta maaf kepada kita bahwa apa yang mereka janjikan ternyata mereka tarik kembali,"jelas Ramdan saat jumpa Pers di Pesantren Assidiqiyah Pusat, Kedoya, Jakarta Barat, Jum’at. (21/2).
Jumpa pers pengacara dan Padepokan Dzikir Silaturahmi pimpinan UGB ini untuk mengkalrifikasi terkait ramainya berita pengaduan warga yang merasa ditipu dalam praktik pengobatan UGB dan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pihaknya, kata Ramdan, telah melakukan mediasi dan sudah menyerahkan kembali infak yang diberikan Hj. Yarnelly kepada yang bersangkutan pada tanggal 14 Februari 2014 lalu. Ia juga menerangkan pihak Hj. Yarnelly telah menerima 2 buah gelang, 3 buah cincin dan uang tunai Rp 1 juta yang pernah diberikan.
“Uang tunai itu memang sebagai administrasi berobat. Emas ini dia berikan untuk infaq dan zakat. Ketika dia tarik kembali, itu haknya dia. Kemudian jangan malah seolah-olah kita memaksa dia untuk menyerahkan barang tertentu dan memaksa membayar dengan tarif. Itu fitnah,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan kalau memang pasien tidak memiliki uang, UGB dengan Yayasannya sudah menyediakan satu hari gratis bagi yang tidak punya uang yaitu hari Kamis. Di sana, selain diberikan pengobatan secara gratis, terapi dan sebagainya, kemudian diberikan obat secara gratis, juga diberikan sembako.
“Biaya pengobatan gratis itu dihimpun dari orang-orang yang datang, yang memiliki uang memberikan infaq," ungkap mantan pengacara Eyang Subur itu.
Namun demikian, kata Ramdan , uang itu disalurkan kembali kepada umat. Dari umat kembali ke umat. "Jadi sistemnya subsidi silang. Kalo mereka memang tidak mampu, sudah dikasih tau pada saat datang silahkan datang hari Kamis. Tapi mereka bilang mampu. Jadi dia bayar sesuai dengan yang mereka inginkan", jelas Ramdan.
Ketika ditanya soal adanya laporan UGB menakut-nakuti pasien, hal itu dibantah Ramdan. “Kita tak pernah menakuti, kita bicara fakta. Kalo memang sakit ya sakit. Nah ,sugesti itu mereka sendiri yang bilang kalo mereka berobat ke dokter ga sembuh-sembuh dan kemungkinan ada yang menjahili. Jadi dibalik-balik faktanya,” tambahnya.
Saat jumpa pers ini digelar, UGB sendiri sedang melakukan ibadah umroh sejak tanggal 17 Februari lalu dan rencananya pulang tanggal 25.